Rabu, 16 Maret 2011

Palem kuning

Palem kuning (Chrysalidocarpus lutescens syn. Dypsis lutescens) adalah tanaman hias populer yang biasa dijumpai di pekarangan. Tumbuhan anggota suku pinang-pinangan (Arecaceae) ini berasal dari Madagaskar namun di tempat asalnya sekarang terancam.

Tumbuhan ini dapat tumbuh hingga setingg 6m, meskipun biasanya di pekarangan hanya setinggi 3m karena alasan keindahan. Seperti palem lainnya, daun tersusun majemuk, menyirip. Warna helai daun hijau terang, cenderung kekuningan (sehingga disebut palem kuning). Daun ini memiliki pelepah daun yang cukup panjang dan menutupi batang yang beruas-ruas. Jumlah anak daun sekitar 80 hingga 100 lembar.

Mayangnya dapat mencapai 1m dengan bunga berwarna kuning. Buah berdiameter hingga 2,5m dan berwarna kuning hingga ungu.

Perbanyakannya relatif mudah karena dapat diperbanyak secara vegetatif.
Selengkapnya...

Keladi Hias

Keladi merupakan sekelompok tumbuhan dari genus Caladium (suku talas-talasan, Araceae). Dalam bahasa sehari-hari keladi kerap juga dipakai untuk menyebut beberapa tumbuhan lain yang masih sekerabat namun tidak termasuk Caladium, seperti talas (Colocasia). Keladi sejati jarang membentuk umbi yang membesar. Asal tumbuhan ini dari hutan Brazil namun sekarang tersebar ke berbagai penjuru dunia.

Penciri yang paling khas dari keladi adalah bentuk daunnya yang seperti simbol hati/jantung. Daunnya biasanya licin dan mengandung lapisan lilin. Ukuran keladi tidak pernah lebih daripada 1m. Beberapa jenis dan hibridanya dipakai sebagai tanaman hias pekarangan.

Jenis
Terdapat tujuh jenis Caladium, semuanya dari hutan Brazil hingga Amerika Tengah. Pada musim kering biasanya dorman (kehilangan daun) dan tumbuh kembali bila ketersediaan air mencukupi.

* Caladium bicolor
* Caladium humboldtii
* Caladium lindenii
* Caladium paradoxum
* Caladium schomburgkii
* Caladium ternatum

Kegunaan dan bahaya
Semua bagian keladi beracun dan tidak boleh dikonsumsi.

Walaupun demikian, penggunaannya sebagai tanaman hias cukup luas. Tumbuhan ini sudah ditangkarkan dan dimuliakan sejak akhir abad ke-18 di Eropa. Terutama C. bicolor telah mengalami banyak perubahan sifat menjadi berdaun warna-warni. Terdapat pula kultivar yang katai. Paling tidak terdapat 120 kultivar C. bicolor. Terdapat pula persilangan antarspesies dengan C. burgkii untuk mendapatkan helai daun yang bergelombang.

Keladi dapat memunculkan anakan dan dari sini dapat dikembangkan tumbuhan baru. Ia juga dapat tumbuh dari kormus yang terdapat di tanah.
Selengkapnya...

Selasa, 15 Maret 2011

NAMA ILMIAH TUMBUHAN OBAT

Adas Foeniculum vulgare
Adas manis Pimpinella anisum
Alamanda Foeniculum vulgare
Alang-alang Imperata cylindica
Api-api Avicennia marina
Angsana Pterocarpus indica
Anyang-anyang Elaeocarpus grandiflorus
Arbei Fragaria vesca
Asam jawa Tamairndus indica
Asparagus Asparagus officinalis
Bakung Crinum asiaticum
Bambu Bambusa sp.
Bambu kuning phillostachys aurea
Bandotan Ageratum conyzoides
Baru cina/sudamala/lokatmala Artemisia vulgaris
Bawang bombay Allium porrum
Bawang locang Allium fistolanum
Bawang merah Allium ascolanum
Bawang prey Allium cepa
Bawang putih Allium sativum
Bawang sabrang Eleutherine americana
Bayam Amarantus lividus
Bayam duri Amarantus spinosus
Bayam merah Amarantus gracilis
Belimbing wuluh Averhoa bilimbi
Belimbing manis Averhoa carambola
Beluntas Pluchea indica
Bendoh Entada phaseoloides
Bengkuang Pachyrrhizus erosus
Bengle Zingiber cassumunar=Z purpuricum
Besaran Morus australis
Besole Chydenanthus excelsus
Bidara laut Strychnos ligustrina
Bidara upas Merremia mammosa
Biduri Calotropis gigantea
Bintano Cerbera manghas
Bligu Benincas hispida
Blustru Luffa cylindrica
Brotowali Tinospora crispa
Buah Makasar Brucea javanica
Buah nona Annona reticulata
Bunga kana Canna hydrida
Bunga iris Irris pallida
Bunga lili Lilium longiforum
Bunga tasbih Canna indica
Bungli Oroxylum indicum
Bungur cina Lagerstroeia loudonii
Buni Antidesma bunius
Cabai Capsicum annuum
Cabai rawit Capsicum frutescens
Cabe jawa puith Pipper retrofractum
Calincing Oxalis corniculata
Canar babi Smilaz zaylanica
Cecabean Polygonum hydropiper
Ceguk = wudani Quisqualis indica
Cempaka /kantil kuning Michelia cahmpaca L
Cempaka putih Michelia alba
Cempaka piring/kacapiring Gardenia augusta
Cendana Santalum album
Cengkeh Syzygium aromaticum
Ceplukan Physalis minima
Ceraka merah Plumbago indica
Ceraken Croton tiglum
Ceremai Phylanthus acidus
Cincau Cyclea barbata
Dahlia=Dahlia pinnata
Dadap ayam Erythrina variegata
Dadap serep Erythrina subumbras
Daun dewa Gynura procumbens
Daun duduk Desmodium triquetrum
Daun encok Plumbago zeylanica
Daun jinten / ajeran Plecranthus amboinicus
Daun katu Sauropus androgynus
Daun kupu-kupu Bauhinia tomentosa
Daun landep Barleria prioritis
Daun mangkok Nathopanax scutellarius
Daun sendok Plantago major
Daun seribu Achillea millefolium
Daun urat/kiurat /sangkubah Plantago Major
Daun wungu Graptophyllum pictum
Delima merah Punica granatum var. rubra
Delima putih Punica granatum
Dondong laut Nothopanax fruticosum
Druju Argemone mexicana
Duku Lansium domesticum
Eceng gondok Eichornia crassipes
Ekaliptus Eucalyptus globulus
Emara Cassuarina eqnisetifolia
Flamboyan Poinciana regia
Gadung Dioscorea hispida
Gambir Uncaria gambir
Gandapura Gaultheria fragrantissima
Gandarusa Justicia gendarussa
Ganyong /kana Canna edulis
Garut = ara irut Maranta arundinaceae
Gebang Coryppha utan
Gegaretan Desmodium gangeticum
Gembili Dioscorea aculeata
Gembolo Dioscorea bulfifera
Gempur batu Borreria articularis
Gigil Dichoria febrifuga
Ginje Thevetia peruviana
Gondang Ficus variegata
Greges otot Equisetum debile
Harendong bulu/senggani bulu Clidermia hirta
Iles-iles/ suweg Amorphopallus ampanulatus
Iller Plectranthus scutellariorides
Imba Azadirachta indica
Inggu Ruta angustifolia
Jagung Zea mays
Jahe zingiber officinale
Jakatowo Scoparia dulcis
Jamblang Eugenia cumini
Jambu Eugenia aquea
Jambu biji Psidum guajava
Jambu monyet Anacardium occidentale
Jahe Zingiberis officinales
Jail batu/jola-jali Coix lacryma-jobi
Jambu mete Anacardium occidentale
Jangkang Sterculia foetida
Jarak kaliki Ricinus communis
Jarak pagar Jatropha cucas
Jaringau Acorus calamus
Jarong /sangket Achiranthes aspera
Kecubung gunung Brugmansia candida
Jati belanda Guazuma ulmifolia
Jati Tectonia grandis
Jeruk Citrus aurantium
Jeruk nipis Citrus aurantifolia
Jeruk kingkit Triphasia trifolia
Jintan hitam manis Nigella damascena
Jintan hitam pahit Nigella sativa
Jintan putih Cuminumcyminum
Jungrahab Baeckea frutescens
Jure Nerium indicum
Kacapiring Gardenia angusta
kacang belimbing Psopocarpus tetragonolobus DC
Kacang tanah Arachis hypogea
Kat besi Toddalia asiatica
Kamboja Plumeria acuminata
Kangkung Ipomea aquatica
Kapas Gossypium Sp.
Kapasan Abelmoschus moschatus
Kapas cinde Asclepias curassavica
Kapas gading Gossypium spec
Kapuk = randu Ceiba pentandra
Kapulaga merah Ammomum compactum
Kapulaga sabrang Elettaria cardamomum
Kapur barus Dryobalanops aromatica
Kesturi Mangifera casturi Kosterm
Katu Sauropus androgynus
Kayu hitam /kicalung Diospiros macrophylla BI
Kayu manis Cinnamomun brmanii
Kayu merah Euphorbia pulcherrima
Kayu meseh Dodonea viscosa
Kayu putih /gelam Melaleuca leuladendra
Kayu rapat Parameria laevigata
Kayu tahi Celtis cinnamomea
Kerok batok Bidens pilosa
Kecombrang Nicolaia speciosa
Kecubung Datura metel
Kecubung putih Datura metel var. alba
Kecubung wulung Datura metel var.fastuosa
Kecubung Datura metel
Kedawung/alai Parkia biglobosa
Kedondong Spondiaa pinnata
Keji beling sericocalyx crispus
Kelabet Trigonella foenum-graenatum
Kelapa Cocos nucifera
Kelembak Rheum officinale
Kelor Moringa oleifera
Kemanden Melastoma Spec.
Kemandilan Hibyscus surantensis
Kemangi ocimum basillicum
Kembang bugang Clerodendrum calamitosum
Kembang merak
Kembang sepatu Hibiscus rosasinensis
Kembang sore/K pkl4 /K asak Mirabilis jalapa
Kembang telang Clitoria ternatea
Kemenyan Styrax benzoin
Kemukus Piper cubeba
Kemuning Murraya paniculata
Kenanga Cananga odorata
Kencur Kaempferia galanga
Kendal Cordia dichotoma
Kencur Kaemferiagalanga
Kentang Solanum tuberosum
Kenikir Cosmos caudatus
Kerendang Puozalzia zeylanical
Kersen
Kesemek
Kesumba Cartharamus tinctorius
Ketapang = ketaping Terminalia catappa
Ketepeng biasa Cassia tora
Ketepeng cina = galinggang gajah Cassia alata
Ketepeng sapi Cassia ocidentalis
Ketimun Cucumis sativus
Ketumbar Coriandrum sativum
Kina Ledgeriana Cinchonaltedregiana
Ki pahang Pongamia pinnta
Kolasom Talium racemosum
Kol belanda = kayu bulan Pisonia alba
Kopi Coffea spec.
Kragean Liste cubeba
Kucai Alium odorum
Kumis kucing Orthosiphon aristatus
Kunci masak /temu kunci Boiesenbergia pandurata
Kunci pepet Kaempferia angustifolia
Kunir jingga Curcuma paeocaulis
Kunyit Curma domestica
Kunyit merah Curma domestica
Krambilan Biophytum sensitivum
Kuping macan saxifrage sarmentosa
Krisman Mentah merdinah
Kwalot /merica tambara Brucea javanica
Labu = labu air Lagenaria leucantha
Labu merah /labu parang Cucurbita moschata
Lame arei Allamanda cathartica
Lamtoro = petai cina Leucaena glauca
Lamtoro gung Leucaena leucepala
Landep Barleria prionitis
Legetan /jotang/getang Spilanthes acmella
Legundi Vitex trifolia
Lempuyang Zingiberis
Lempuyang gajah Zingiberis zerumbet
Lempuyang pahit/L.emprit Zingiber litobare
Lempuyang wangi Zingiberis aromaticum
Lengkuas = laos Languas galanga
Lenglegan Leucas lavandulaefolia
Lidah ayam Polygala glomerata
Lidah buaya Aloe vera
Lobak Raphanus sativus
Lompong alas Valeriana hardwickii
Mahoni Swietenia mahagoni
Maja Aegle marmelos
Malaka Phyllanthus emblica
Mamang /bobowan Gynandropsis gynadra
Mangga Mangifera indica
Manggis Garcinia mangostana
Markisa
Masoyi Cryptocarya massoy
Melati Jasminum sambac
Melati gambir Jasminum pubescens
Meniran merah= sidukung anak Phylanthus urinaria
Meniran putih= sidukung anak Phylanthus niruri
Merica = lada Piper nigrum
Melinjo Grenatum gnemon
Mengkudu = pace Morinda citrifolia
Miana/ iter Coleus atropurpureus
Mindi kecil Melia azedarach
Mondokaki /bunga mentega Tabernaemontana divaricata
Nagasari Messua ferrea
Nam-nam Cynometra caulifloria
Nampu Homalomena javanica
Nanas Annanas comosus
Nangka Artocarpus heterophyllus
Ngokilo Strobilanthes crispus
Nyamplung Calophyllum inophyllum
Oleander / jure Nerium oleander
Pacar cina Impectiens platyptala
Pacar cina /cuculan Aglaia odorata
Pacar kuku Lawesonia inermis
Pacing /setawar Costus speciosus
Padi Oriza sativa
Pakis haji Cycas rumpii
Pala Myristica fragans
Pandan Pandanus furcatus
Pandan wangi Pandanus amaryllifolius
Paria Momordica charantia
Paria gunung Cardiospermum halicacabum
Pasak bumi Eurycoma longifolia
Patah tulang / Kayu urip Euphobia tirucalli
Patikan cina Euphorbia prostrata
Patikan kebo /gelang susu Euphorbia hirta
Pecut kuda Stachyrpheta jamaicensis
Pegagan Centella asiatica
Pepaya Carica papaya L
Petai Parkia speciosa
Pinang Areca catechu
Pinang merah Crystoschys renda BI
Pisang Musa paradisiaca
Ploso Butea monosperma
Poko Mentha arvensis
Pranajiwa Euchresta horsfieldii
Prasman Eupatorium triplinerve
Pulai Alstonia scholaris
Pulasari /pulowaras Alyxia stellata.
Pulepandak Rauvolfia serpentina
Puring Codiaeum variegatum
Purwoceng Pimpinella alpina
Remek daging I Hemigraphisrcolorata
Remek daging II Hemigraphis repanda
Remek daging III Hemigraphis spec.
Rangga dipa Clerodenrum indicum
Ruku-ruku/ Lampes Ocimum sanctum
Rumput betung/ greges otot equisetum debile
Rumput teki Cyperus rotundus
Rumput bolong Acalyptha india
Saga Abrus precatorius
Salak Zalacca edulis
Salam Eugenia polyantha
Samba keling Bixa orellana
Sambang darah Excoecaria cochinchinensis
Sambang colok/kisambang Aerva sanguinolenta
Sambang getih Hemigraphis colorata
Sambiloto/empedu tanah Andrographis paniculata
Sangketan heliotropium indicum
Sawo kecik Manilkara kauki
Sawo manila Achras zapota
Secang Caesalpinia sappan
Sedap malam Polianthes tuberose L
Selada air Nasturtium officinale
Selasih/kemangi Ocimum bacilicum
semanggi Marsilea creata
Semanggi gunung/selatun Hydrocotyle sibtopioides
Sembukan Paederia foetida
Sembukan Saprosma arboreum
Sembung Bulmea balsamifera
Sempur/junti Dillenia aurea
Senggani/kiharendong Melastoma polyanthum
Sengitan Sanbucus javanica
Serai masak Androphogon nardus var. cerifenus
Serai minyak Andropogon nardus var.citriodorus
Seruni/krisan Chrysantemum indicum
Sidaguri Sida retusa, Sida rhobifolia
Sidowayah Woodfordia fruticosa
Sikaduduk=senduduk
Sikejut = putrid malu Mimosa pudica
Simbar menjangan Platycerium bifurcatum
Singkong Manihot utillasima
Sirawan Arcangelisia flava
Sirih Piper betle
Sirih gading Piper spec
Sirsak/nangka belanda Annona muricata
Sledri Apium graviolens
Songgo langit Ochrosia opporisitifolia
Sosor bebek Kalanchoe pinnata
Srigading Nyclanthes rombifolia, N.abortristis
Srigunggu Clerodendrum sertatum
Srikaya Annona squamosa
Sruni Chrysantemum indicum
Stevia/sarimanis Stevia rebaudiana
Tali putri Cassytha filiformis
Tanjung Mimuspos elengi
Tapak dara merah Vinca roseus
Tapak dara putih Catharantus roseus
Tapak liman /tapak gajah Elephantopus scaber
Tarum Indigofera Sp.
Teja kusuma/komfrey Symphytum officinale
Teklan Eupathorium riparium
Telur kodok Hygrophylla Sp.
Tembakau Nicotiana tabacum
Tembelekan /tai ayam Lantana camara
Tempuyung Sonchus arvensis
Temugiring Curma heyneana
Temu hitam Curcuma aeruginosa
Temu kunci Boesenbergia pandurata
Temulawak Curma xanthorrhiza
Temupinggang Curcuma purpurascens
Temuputih Curcuma zedoaria
Temuputri Kaempferia rotunda
Teratai Nelumbium nelumbo
Teratai gunung/sukmodiluwih Gunnera macrophylla
Tereba Rhinacanthus nasuta
Terong ngor Solanum indicum
Tebu Saccharum officinarum
Teh Thea sinensis
Tembakau Nicotiana tabacum
Tengkir/jarak cina Jatropha multifida
Timi Thymus vulgaris
Trengguli Cassia fistula
Selengkapnya...

Manfaat Tanaman Talas/Lompong

Tanaman kimpul/talas/lompong (Valeriana hardwickii ) biasa dijadikan tanaman hias di halaman rumah. Tapi juga biasa tumbuh di semak-semak, kebun, tanah kosong, atau tepi sungai sehingga terkesan sebagai tanaman tidak berguna. Tapi bagi yang tahu, tanaman kimpul/talas/lompong memiliki banyak manfaat. Bahkan bisa dibilang sebagai tanaman ampuh yang mampu mengatasi penyakit menahun. Mereka yang terkena guna-guna, kesambet, kesurupan atau ketempelan roh jahat, bisa memanfaatkan kimpul/talas/lompong sebagai penyembuh.

Penemuan resep daun kimpul/talas/lompong sebagai obat tradisional sebenarnya sudah diwariskan turun-temurun di lingkungan bangsawan keraton.

Di beberapa kawasan tropis, talas (Colocasia esculenta) menjadi makanan pokok. Umbi ini enak digoreng, dikukus, atau direbus. Jika dimakan mentah bisa menyebabkan gatal-gatal serta gangguan pencernaan yang parah.

Umbi dan daun talas kaya vitamin serta mineral. Nutrisi dalam daun talas setara dengan bayam. Di Cina talas sering disebut wu tao dan sering dibuat pudding untuk perayaan Tahun Baru. Selain itu, talas digunakan untuk mengatasi bengkak karena radang kelenjar limfa stadium awal. Di Hawaii talas dijadikan makanan bayi (anak-anak), terutama yang punya masalah pencernaan atau alergi.



Dr. Jerome Glaser, profesor ilmu kesehatan anak di Universitas Rochester, percaya bahwa talas potensial untuk menyembuhkan tukak alat cerna, eksim, asma dan gangguan bronkial. Talas juga membuat perut lebih nyaman. Meringankan diare, dan bisa dijadikan obat oles untuk mengatasi bisul, luka bakar, serta luka gigitan serangga. Umbi ini baik pula untuk menyeimbangkan pH di dalam tubuh.

Kandungan gizi dalam talas yaitu Thiamin, riboflavin, zat besi, fosfor, zinc, vitamin B6 dan C, niacin, potassium, tembaga, mangan, serat. Akan tetapi perlu diingat bahwa Talas mengandung asam oksalat, jadi sebaiknya dihindari oleh mereka yang mengalami gangguan ginjal, gout, atau rematoid arthritis.




Kalau di daerah sini, daun talas juga digunakan untuk membuat buntil, anak desa pasti tahu apa itu buntil, rasanya... hhmmm lezat.

Selengkapnya...

Manfaat Sirih


Sirih merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh merambat atau bersandar pada batang pohon lain[1]. Sebagai budaya daun dan buahnya biasa dimakan dengan cara mengunyah bersama gambir, pinang dan kapur. Namun mengunyah sirih telah dikaitkan dengan penyakit kanker mulut dan pembentukan squamous cell carcinoma yang bersifat malignan.

Sirih digunakan sebagai tanaman obat (fitofarmaka); sangat berperan dalam kehidupan dan berbagai upacara adat rumpun Melayu.

Ciri-ciri batang, daun, dan bunga/buah
Tanaman merambat ini bisa mencapai tinggi 15 m. Batang sirih berwarna coklat kehijauan,berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya yang tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau yang sedap bila diremas. Panjangnya sekitar 5 - 8 cm dan lebar 2 - 5 cm. Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ± 1 mm berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5 - 3 cm dan terdapat dua benang sari yang pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 - 6 cm dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan. Buahnya buah buni berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan.

Kandungan dan manfaat
Minyak atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang (betIephenol), seskuiterpen, pati, diatase, gula dan zat samak dan kavikol yang memiliki daya mematikan kuman, antioksidasi dan fungisida, anti jamur. Sirih berkhasiat menghilangkan bau badan yang ditimbulkan bakteri dan cendawan. Daun sirih juga bersifat menahan perdarahan, menyembuhkan luka pada kulit, dan gangguan saluran pencernaan. Selain itu juga bersifat mengerutkan, mengeluarkan dahak, meluruhkan ludah, hemostatik, dan menghentikan perdarahan. Biasanya untuk obat hidung berdarah, dipakai 2 lembar daun segar Piper betle, dicuci, digulung kemudian dimasukkan ke dalam lubang hidung. Selain itu, kandungan bahan aktif fenol dan kavikol daun sirih hutan juga dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan hama penghisap[2].
[sunting] Kegunaan

1. Batuk
2. Sariawan
3. Bronchitis
4. Jerawat
5. Keputihan
6. Sakit gigi karena berlubang (daunnya)
7. Demam berdarah
8. Bau mulut
9. Haid tidak teratur
10. Asma
11. Radang tenggorokan (daun dan minyaknya)
12. Gusi bengkak (getahnya)
13. Membersihkan Mata

Pemakaian luar


1. Eksim
2. Luka bakar
3. Koreng (pyodermi)
4. Kurap kaki
5. Bisul
6. Mimisan
7. Sakit mata
8. Perdarahan gusi
9. Mengurangi produksi ASI yang berlebihan
10. Menghilangkan gatal

Selengkapnya...

Manfaat Pacar Air


Pacar Air
(Impatiens balsamina Linn.)
Sinonim :
Impatiens cornuta, Linn. Impatiens hortensis, Desf. Impatiens mutila, D.C. I.triflora Blanco Balsamina mutila, DC.

Familia :
Balsaminaceae


Uraian :
Berupa terna berbatang basah, bercabang, dengan daun tunggal, bentuk lanset memanjang pinggir bergerigi warna hijair muda tanpa daun penumpu. Bunga berwarna cerah, ada beberapa macam wama, seperti merah, oranye, ungu, putih, dll., ada yang "engkel" dan ada yang "dobel". Buahnya buah kendaga, bila masak akan membuka menjadi 5 bagian yang terpilin. Biasanya ditanam sebagai tanaman hias dengan tinggi 30 80 cm.




Nama Lokal :
Sumatera: Lahine, paruinai, Jawa: pacar cai, pacar banyu; Kimhong (Jakarta), Nusatenggara: pacar foya, pacar aik; Sulawesi: Tilang-gele duluku, kolendingi unggaagu; Bunga jabelu, giabebe, gofu, laka gofu, bunga taho, ; inai anyer. (Maluku); Feng xian hum (China).;


Penyakit Yang Dapat Diobati :
Peluruh haid, Kanker pencernaan, Bengkak, Reumatik, Bisul; Gigitan ular, Ranadang kulit, Keputihan, Tulang patah/retak; Rasa nyeri, Anti-inflamasi, tertusuk benda asing di kerongkongan;

Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI: Akar, daun, bunga dan biji. KEGUNAAN: Biji: Peluruh haid (Emenagog), mempermudah persalinan (Parturifasien), kanker saluran pencernaan bagian atas. Pemakaian 3 - 10 gr, untuk kanker: 15 - 60 gr, direbus. Bunga: Peluruh haid, mengakiri kehamilan (abortivum) dipakai bunga warna putih, pembengkakan akibat terpukul (haematom), rheumatik sendi, bisul (furunculolsis), gigitan ular, radang kulit (dermatitis). Pemakaian: 3 - 6 gr, direbus. Daun: Keputihan (Leucorrhoea), tulang patah/retak (Fracture), mengurangi rasa nyeri (analgetik). Akar: Peluruh haid, anti-inflamasi (antiflogistik = anti radang), rheumatik, tertusuk tulang/benda asing di kerongkongan. PEMAKAIAN LUAR: Bunga: - Pembengkakan, bisul, rheumatik, radang kulit: Lumatkan bunga segar, ternpelkan di tempat yang sakit. Daun: - Frakture, anti-inflamasi: Lumatkhan daun segar, ditempelkan di tempat yang sakit, atau daun direbus, untuk mencuci luka dan daunnya ditempelkan ke tempat yang sakit. CARA PEMAKAIAN: 1. Keputihan (Leucorrhoea): 30 - 60 gr daun segar, rebus. 2. Peluruh haid: a. 4 - 5 bonggol akar, direbus, 3 - 4 kah minum b. (Haematoma dan pcluruh haid): Impatiens balsamina 6 gr Leonurus sibiricus 30 gr Curcuma zedoaria 6 gr Scirpus yagara 6 gr Semua bahan direbus. 3. Tertusuk tulang/benda asing di kerongkongan: Akar dikunyah, telan dengan air hangat. KONTRAINDIKASI: Wanita hamil EFEK SAMPING: Pada pemakaian lama, dapat timbul mulut terasa kering (Xerostomia), mual (Nausea), nafsu makan menurun (anorexia) yang menghilang setelah menurunkan dosis atau penghentian pengobatan selama 2 - 3 hari.

Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN FARMAKOLOGIS: Terasa pahit, hangat, sedikti toxic (beracun). Berkhasiat melancarkan peredaran darah, melunakkan masa/benjolan yang keras. KANDUNGAN KIMIA: Bunga :Anthocyanins, cyanidin, delphinidin, pelargonidin, malvidin, kaempherol, quercetin. Akar :Cyanidin mono-glycoside.
Selengkapnya...

Keindahan & Manfaat mawar


Bunga mawar dengan nama ilmiah Rosaceae merupakan tanaman dari Ordo Rosanales sangatlah pantas menyandang julukan si ”Ratu Bunga” karena hampir semua orang menyukai dan mengenal mawar. Warna bunganya yang cantik menawan dengan aneka ragam warna warni seakan menghidupkan suasana taman menjadi semarak, ditambah lagi pesona harumnya yang semerbak wangi.

Bunga mawar dikenal mempunyai banyak varietas sehingga disebutlah dia Rosaceae atau keluarga mawar mawaran. Kemajuan teknologi semakin membuat keluarga tanaman ini beraneka ragam dengan warna warninya mulai dari merah, ungu, hitam dan bahkan campuran beberapa warna. Disamping itu kelopak bunganya juga semakin variatif, dari yang berkuntum tunggal, ganda sampai yang bertumpuk. purple-rose


Secara umum, bunga mawar dikelompokkan berdasarkan perawakan dan sifat pertumbuhannya menjadi 4 kelompok besar. Yakni: bunga mawar semak yang banyak ditanam sebagai pagar, mawar kerdil berupa tanaman dalam pot, mawar pohon dan terakhir mawar liana yang tumbuh merambat.
Bagaimana Cara Berkebun Mawar

Menanam bunga ini sangatlah karena bunga ini tidak memerlukan perawatan yang khusus. Bunga ini bisa tumbuh di daerah beriklim panas, sedang bahkan dingin.

Media tanam yang dibutuhkan adalah tanah berhumus dan drainase/pengairan yang baik, dimana bunga ini kurang subur jika ditanam pada media yang terlalu gembur dan berpasir. Penyinaran matahari yang cukup akan membuat pohon ini rajin berbunga dan tumbuh subur.

Bunga Mawar bisa diperbanyak melalui biji, setek, okulasi, cangkokan dan membelah anakan. Cara paling praktis adalah dengan setek.

Disamping penyinaran matahari yang cukup, perlu juga dilakukan pemangkasan secara berkala supaya muncul tunas baru dan jangan lupa beri pupuk perangsang bunga secara teratur. Pemangkasan sebaiknya dilakukan pada musim hujan karena tunas akan segera tumbuh dan kuntum bunga baru akan bermunculan.
Menanam Bunga Mawar Dalam Pot

Menanam mawar dalam pot membutuhkan sedikit ketelatenan caranya adalah sebagai berikut:

* Pot dari tanah liat, tembikar atau semen cor lebih disukai sedangkan pot dari plastik tidak begitu disyarankan karena tidak berpori dan lembab sehingga akar mudah busuk dan suplai oksigen kurang.
* Perbandingan Media tanam 1:1:1/4 antara tanah, pupuk kandang dan pasir halus. Bilamana anda cukup telaten, disyarankan untuk mengkukus dulu media tanam agar mikroorganisme pembusuk mati dan mawar terbebas dari penyakit.
* Diperlukan potongan batu bata atau batu kecil di dasar pot agar kelebihan air siraman dapat segera keluar.
* Pemotongan akar dan penggantian media tanam setiap 1-2 tahun sekali agar tanaman tumbuh sehat dan subur. Si cantik ini bisa berumur diatas 10 tahun bila anda merawatnya penuh kasih sayang dan bisa berbunga sepanjang tahun.

Bagaimana agar Mawar Potong Tahan Lama?Keindahan dan kecantikan bunga mawar di jambangan akan sirna seiring dengan masa layu bunga, anda bisa memperpanjang waktu lebih lama dengan beberapa tips berikut:

* Kebanyakan bunga potong menjadi cepat layu karena pembusukan pada bekas pemotongan tangkai bunga, yakni bakteri pembusuk berkembang biak dan menyumbat saluran vaskuler. Berakibat bunga cepat layu karena suplai makanan terhambat. Untuk mengatasinya perlu ditambahkan asam benzoate pada air agar bakteri mati dan pembusukan dapat diperlambat. Dapat pula anda tambahkan 3 tetes cairan pemutih kain per 1 liter air.
* Bunga potong juga masih membutuhkan nutrisi yang dia dapatkan dari gaya kapiler untuk memperpanjang kesegarannya. Anda bisa menambahkan 1 sdt gula pada 1 liter air perendam. Atau anda bisa menggunakan nutrisi khusus bunga potong yang tersedia di toko bunga potong.
* Bunga potong akan menyerap air secara maksimal pada pH 3,5-4,5, dan agar tidak menimbulkan dehidrasi anda bisa menurunkan air pada pH ideal dengan menambahkan asam sitrat 200 mg per 1 liter air.
* Pergunakan vas dari kaca, keramik atau plastik dan hindari penggunaan vas bunga yang terbuat dari logam karena logam mengandung ethylene dan biasanya bunga sensitif terhadap kandungan tersebut.
* Agar serapan air bisa optimal, anda harus memotong pangkal batang menyerong sehingga didapatkan penampang batang lebih besar. Dengan cara ini maka batang potong lebih optimal untuk menyerap air.
* Potong daun yang anda anggap tidak perlu sehingga suppy makanan bisa mencukupi.

Simbol Kasih Sayang

Banyak arti dibalik setangkai bunga mawar, yakni dukacita, tulus, sukacita hingga kasih sayang dan makna cinta. Karena keanekaragaman ini, maka kenalilah arti warna keelokan si ratu bunga agar tidak terjadi kesalah pengertian, yakni:

* Merah: cinta, keberanian, penghargaan
* Kuning: kegembiraan, kebahagiaan, kebebasan
* Pink/peach: terima kasih, syukur, kekaguman, penghargaan dan simpati.
* Putih: penghormatan, kesucian hati, kerahasiaan, pertunangan.
* Merah & Putih: kebersamaan
* Hitam: dukacita

Khasiat bunga Mawar.
Dibalik keelokan warna bunga mawar, ternyata juga terkandung khasiat sebagai obat alami. Bilamana anda sempat pergi jalan jalan ke Bangkok, akan anda jumpai makanan yang terbuat dari bunga mawar. Banyak restoran di bangkok yang menyuguhkan menu andalan dari bahan bunga ini.

Bunga ini aman dikonsumsi dan memiliki beberapa khasiat. Minyak atsiri nya mengandung geraniol dan limonene yang berfungsi sebagai antiseptik, pembunuh jamur candida albican penyebab keputihan dan menambah daya tahan tubuh. Harum aroma bunga mawar juga sering digunakan sebagai aromaterapi yang bersifat menenangkan juga meningkatkan mood.

Daun kelopak bunganya yang kering juga dapat untuk mengharumkan teh. Caranya sangat mudah, anda campurkan sedikit kelopak bunga kering bersama teh dan rebuskan air kemudian saring, anda akan menikmati segarnya teh sambil menghirup aroma bunga mawar yang dapat meningkatkan mood. Selengkapnya...

Temu Kunci


I. Klasifikasi tumbuhan
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Boesenbergia
Spesies : Boesenbergia pandurata

II. Nama tumbuhan
Nama Ilmiah : Boesenbergia pandurata
Sinonim : Gastrochilus panduratum (Roxb) Schult.; Kaempferia pandurata (Roxb); Boesenbergia rotunda
Nama umum/ dagang : Temu kunci
Nama Lokal : Temu kunci (Indonesia), koncih (Sumatera), Tamu kunci (Minangkabau), Konce (Madura), Kunci (jawa tengah), Dumu kunci (Bima), Tamu konci (Makasar), Tumu kunci (Ambon), Anipa wakang (Hila-Alfuru), Aruhu Konci (Haruku), Sun (Buru) Rutu kakuzi (Seram), Tamputi (Ternate)
Nama asing : Fingerroot (Inggris), Krachai (Thailand), Chinese key (Cina).

Penampilannya persis anak-anak kunci yang disatukan. Itulah sebabnya ia disebut temukunci. Ibu-ibu mencampurkan temukunci ketika memasak sayur bayam untuk menetralisir purin. Purin penyebab asam urat pun hilang. Riset terakhir membuktikan anggota famili Zingiberaceae itu antikanker.

III. Habitat dan penyebaran
Tanaman ini banyak tumbuh dari daerah tropis dataran rendah. Waktu berbunganya pada bulan Januari-Februari, April-Juni. Daerah distribusi dan habitat tanaman ini adalah tumbuh liar pada dataran rendah, di hutan-hutan jati. Tanaman ini tumbuh baik pada iklim panas dan lembab pada tanah yang relatif subur dengan pertukaran udara dan tata air yang baik. Pada tanah yang kurang baik tata airnya (sering tergenang air, atau becek pertumbuhan akan terganggu dan rimpang cepat busuk) (Plantus, 2008). Perbanyakannya temu kunci dapat dilakukan dengan pemotongan rimpang menjadi beberapa bagian (tiap bagian terdapat paling sedikit 2 mata tunas) dan penanaman dilakukan pada jarak tanam 3000 cm.
Untuk pemanenan, temu kunci dipanen setelah berumur 1 tahun. Setelah dilakukan pemanenan, dilakukan sortasi dan dicuci, kemudian dipotong menjadi bagian-bagian yang lebih kecil/tipis dan dikeringkan di tempat teduh dengan aliran udara yang baik. Untuk jumlah kecil disimpan dalam wadah tertutup rapat dan kedap cahaya (sebagai penyerap lembab udara dapat dengan charcoal= karbon aktif) (Plantus, 2008).

IV. Manfaat dan kegunaan
Secara umum, masyarakat menggunakan rimpang temu kunci sebagai peluruh dahak atau untuk menanggulangi batuk, peluruh kentut, penambah nafsu makan, menyembuhkan sariawan, bumbu masak, dan pemacu keluarnya Air Susu Ibu (ASI). Minyak atsiri rimpang temu kunci (Boesenbergia pandurata) juga berefek pada pertumbuhan Entamoeba coli, Staphyllococus aureus dan Candida albicans; selain itu dapat berefek pada pelarutan batu ginjal kalsium secara in vitro.
Selain di Indonesia, ternyata negara lain juga banyak yang memanfaatkan temu kunci. Di Thailand, rimpang temu kunci biasa digunakan sebagai bumbu masak. Selain itu, tanaman ini juga telah digunakan sebagai obat aprodisiac, disentri, antiinflamasi, kolik, serta untuk menjaga kesehatan tubuh. Di Malaysia, rimpang temu kunci digunakan sebagai sebagai obat sakit perut dan dekoksi pada wanita pasca melahirkan.

Berikut ini beberapa resep temu kunci sebagai obat:

1. Sebagai peluruh kentut:
dibuat sediaan “juice” yang terdiri dari 3 jari rimpang; diminum untuk dosis tunggal
dibuat “tapal” dari sejumlah rimpang dan ditempelkan pada perut
dibuat infusa yang terdiri dari 25 gram serbuk rimpang kering dengan 100 ml air mendidih, didiamkan sampai keadaan hangat; setelah disaring, diminum sebagai dosis tunggal.

2. Sebagai penambah nafsu makan:
Dibuat infusa yang terdiri dari 3 buah rimpang dan 110 ml air; atau diseduh, diminum 1 kali sehari 100 ml, diulang selama 14 hari.

3. Sebagai pemacu keluarnya air susu ibu (ASI):
20 gram rimpang temu kunci, dipotong kecil-kecil, direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit; kemudian ditambah 1/4 sendok teh garam dapur, setelah dingin disaring dan diminum sekaligus.

Dan ini adalah hasil penelitian dari beberapa pakar tentang temu kunci:

Selain mengandung pinostrobin, temukunci juga kaya minyak asiri. ‘Dalam tiap rimpang berumur 9 bulan rata-rata terkandung 1,2% minyak asiri,’ kata Sukardiman. Komponen utamanya terdiri dari monoterpen, seskuiterpen, dan turunan fenilpropana antara lain: geranial, neral, kamfora, zingiberen, d-pinen, kamfen, d-borneol, geraniol, osimen, serta miristin. Menurut Prof Sidik, guru besar Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran, khasiat minyak asiri pada temukunci serupa dengan kerabatnya, temulawak dan kunyit.

‘Kandungan asiri pada ketiganya terbukti memiliki banyak manfaat,’ kata Sidik. Riset Prof Dr Yahya Kisyanto dan Dr Nyoman Kertia membuktikannya. Xanthorrhizol, senyawa aktif dalam temulawak, memang terbukti sebagai antikanker. Sayang, penelitian temukunci belum sampai pada tahap uji klinis. Jadi dosis bagi manusia belum diketahui.

Antioksidan

Temukunci antikanker? Begitulah riset Dr Sukardiman, Apt MS, peneliti di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, selama 7 tahun sejak 1999. Doktor farmasi itu menggunakan jasa mencit yang mengidap kanker akibat suntikan benzo(a)pirena, zat karsinogenik alias penyebab kanker. Sukardiman mengelompokkan mencit-mencit itu dalam 4 grup. Untuk mengatasinya, kelahiran Kebumen, Jawa Tengah, 9 Januari 1963 itu menjadikan kelompok I sebagai kontrol, pada kelompok ke-2 diberikan 20 mg/kg bobot tubuh isolat murni pinostrobin; kelompok ke-3 berdosis 40 mg per kg bobot tubuh; sedangkan kelompok ke-4 diberi senyawa antikanker.

Mencit kelompok 3 yang diberi pinostrobin menunjukkan sel kanker tak berkembang biak. Bahkan, perkembangannya terhambat sampai 80%. Artinya, anggota famili Zingiberaceae itu tokcer sebagai antikanker. Zat apa yang paling berperan melawan sel mematikan itu? Menurut Sukardiman pinostrobin dalam temukunci ampuh melawan sel kanker. Cara kerjanya dengan menghambat pertumbuhan sel kanker.

Keampuhan temukunci mengatasi sel kanker dibuktikan melalui uji in vitro. Dengan konsentrasi 100 ?M, flavonoid itu menghambat pertumbuhan sel kanker leukeumia. Atas dasar pengujian itu, diyakini pinostrobin sebagai zat antikanker dalam temukunci. Ia merusak sel kanker sekaligus mendorong proses bunuh diri. Dalam istilah kedokteran, cara kerja itu disebut apoptosis. ‘Kesaktian’ sel kanker yang tak pernah mati akhirnya hilang.

Pinostrobin merupakan senyawa antioksidan. Perannya menangkal zat radikal bebas penyebab kanker. Radikal bebas adalah molekul, atom, atau grup atom yang tidak berpasangan. Ia berbahaya jika jumlahnya lebih banyak ketimbang senyawa antioksidan dalam tubuh. Akibatnya radikal bebas yang bersifat elektrofil menyerang tubuh dan merusak DNA, sehingga kanker mudah menyerang. Agar ketahanan tubuh kuat, sistem ketahanan tubuh harus dijaga.

Menurut Dr Suprapto Ma’at dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, fungsi sistem imun adalah pertahanan. Ia sebagai penjaga keseimbangan komponen tubuh dengan membersihkan sel-sel mati. Fungsi lain, sistem imun meronda ke seluruh bagian tubuh. Jika ditemukan sel tubuh yang mutasi-memicu kanker-sistem imun akan membinasakannya. ‘Sistem imun melindungi tubuh dari bahaya radikal bebas dalam tubuh,’ katanya.

Selain itu pinostrobin juga mampu menghambat kerja enzim topoisomerase I. ‘Biasanya pada penderita kanker, aktivitas enzim itu meningkat,’ katanya. Dampaknya topoisomerase meningkat jumlahnya. Peningkatan itu sebagai akibat tingginya aktivitas transkripsi dan translasi DNA. Transkripsi perubahan dari DNA menjadi messanger ribo nucleid acid (mRNA), pembawa kode genetik. Translasi adalah penggabungan asam amino dalam DNA.

Berkat pinostrobin itulah penambahan jumlah topoisomerase I dihambat. Caranya dengan menghambat transkripsi DNA. Sedangkan aktivitas kerja enzim dihambat dengan cara mengeluarkan zat yang akan mengikat enzim. Akibatnya, sel kanker mati. Dengan demikian rutin mengkonsumsi temukunci tokcer mengatasi kanker. Bagi konsumen sehat, kebiasaan meminum rebusan kerabat jahe itu mujarab mencegah serangan kanker.

Yang paling penting, gunakan rimpang temukunci berumur 9 bulan. Jika masa panen terlewat hingga 4 bulan-rimpang tetap dalam tanah-menyebabkan zat berkhasiat hilang. Rimpang temukunci terdiri atas umbi induk yang membulat dan rimpang-rimpang kecil bagai anak kunci. Kedua jenis rimpang itu berkhasiat obat. Setelah bersih, iris rimpang Kaempferia panduratum tipis-tipis, rebus dalam 2 gelas air hingga mendidih dan tersisa segelas. Ramuan itulah yang rutin dikonsumsi untuk mencegah atau mengatasi serangan kanker

Yang jelas temu kunci dipakai untuk bumbu masak sayur bayam/bening seperti resep bang ArgoBel berikut:

hmm…nyam..nyam….maknyosss…untuk buka puasa

Bahan:

200 gram daun bayam, potong-potong

100 gram oyong, bersihkan, potong-potong

60 gram jagung putren, potong-potong

2 buah tomat, potong dadu

1400 ml air

Bumbu:

4 siung bawang merah, iris halus

3 siung bawang putih, iris halus

2 cm kencur, iris halus

1 cm temu kunci, iris halus

1 sdt gula pasir

1 sdt garam halus

Cara Membuat:

Rebus air dengan semua bumbu2, masak hingga mendidih.Masukkan oyong, jagung putren, tomat dan bayam. Masak hingga semua bahan matang. Angkat. Tuang ke dalam mangkuk saji, hidangkan selagi hangat. Untuk 5 Porsi
Selengkapnya...

KEMBANG PUKUL EMPAT



A. Nama
1. Nama ilmiah : Mirabilis jalapa L.
2. Nama daerah : kembang pukul empat (Jawa Tengah), kederat (Bali), bunga-bunga parengki (Roti), bunga ledonosok (Timor).
3. Nama asing : zi mo li (Cina), marvel of Peru (Inggris).

B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Tumbuhan kembang pukul empat mempunyai rasa manis, tidak berbau, sejuk, dan bersifat netral. Beberapa bahan kimia yang terkandung pada buah kembang pukul empat di antaranya zat tepung-lemak (4,3%), zat asam lemak (24,4%), dan zat asam minyak (46,9%). Selain itu, pada bagian akar terkandung -xanthins.
Efek farmakologis yang dimiliki oleh kembang pukul empat di antaranya antiradang, meluruhkan air seni, memperlancar sirkulasi, dan menghilangkan hambatan aliran darah.

C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan kembang pukul empat dapat dilakukan dengan biji. Kembang pukul empat dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.

D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Akar, daun, dan buah kembang pukul empat dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.

1. Bisul
Cuci bersih 10 lembar daun kembang pukul empat, lumatkan, lalu tambahkan air garam secukupnya. Tempelkan hasil lumatan pada bisul dan daerah sekelilingnya, lalu balut dengan kain atau perban.

2. Infeksi saluran kencing/prostatitis, radang amandel, kencing maids (diabetes melitus), kencing berlemak, keputihan (leucorrhea), erosi mulut rahim (cervical erosion), dan radang sendi akut (acute arthritis)
Rebus 9—15 g kering atau 15—30 g segar akar kembang pukul empat dengan 4 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Saring air rebusan dan minum dua kali sehari masing-masing 1 gelas.
Selengkapnya...