Jumat, 24 Desember 2010

Selamat Natal 2010 & Tahun Baru 2011

Semoga Terang Natal akan tinggal di Hati kita
dan menjadi terang bagi keluarga. Serta sesama.
Selamat Natal dan Tahun Baru.
Selengkapnya...

Rabu, 22 Desember 2010

Selamat Hari Ibu 22 Desember 2010

IBU iku panutan. Basa ibu uga dadi basa tuntunan. Ibu pancen sing nuntun basane anak sepisanan. Wiwit bocah cenger wis ngajari: “Hakkk… hak, ayo dieleg, mimik dhisik. Sik ya Ibu daksiram, sumuk nggendhong kowe…(lan sapanunggalane) .” Najan ing kahanan ngono bapak uga asring nandangi, ning frekuensine sok akeh ibu. Dadi, ibu pancen lancure basa (Jawa). Jane, uga wenang diarani “pahlawan”.

Kanthi tegen-mugen- rigen, ibu uga duwe naluri tekon (watak): bekti, surti, lan ngati-ati. Iku sing marahi padhanging ati. Watak kasebut, kang bakal didhunake marang anak, kanthi trap-trapane basa lan unggah-ungguh. Mula wiwit bocah tangi turu ibu sing njawani wis nggegulang pratingkah kanthi lagu: “Esuk-esuk srengenge uwis metu/Ibu, nyuwun pangestu keng putra badhe sinau….”
Selengkapnya...

Rabu, 15 Desember 2010

KELADI TIKUS

A. Nama
1. Nama ilmiah : Typhonium divaricatum (L) Dence.
2. Nama daerah : bira kecil, daun panta susu, ki babi, trenggiling mentik, ileus, kalamoyang, gofu sepa (Ternate).
3. Nama asing : rodent tuber (lnggris), sek su (Cina).

B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Keladi tikus bersifat antivirus dan anti bakteri. Bahan kimia yang terkandung dalam tumbuhan ini masih belum banyak diketahui. Efek farmakologis yang dimiliki keladi tikus di antaranya mampu nembunuh/ menghambat pertumbuhan sel kanker dan menghilangkan efek buruk chemoteraphy.

C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan keladi tikus dapat dilakukan dengan umbi. Keladi tikus dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.

D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk mengobati penyakit. Tumbuhan ini sebaiknya digunakan dalam bentuk segar, diolah menjadi juice (sari tumbuhan), dan langsung diminum sesudah diolah. Beberapa penyakit yang dapat diobati dengan keladi tikus di antaranya sebagai berikut.

1. Borok, luka, dan koreng
Tumbuk halus umbi keladi tikus, adas (Foeniculum vulgore Mill.), dan pulosari (Alyxia reinwardtii Bl.) secukupnya. Tempelkan hasil tumbukan pada bagian tubuh yang sakit.

2. Frambusia
Aduk getah keladi tikus dan sedikit kapur sampai rata, lalu tempelkan ramuan pada bagian yang sakit.


3. Kanker: payudara, paru-paru, usus besar, rektum, lever, prostat, ginjal, leher rahim, tenggorokan, tulang, otak, limpa, leukemia, empedu, dan pankreas

Rendam seluruh bagian tumbuhan keladi tikus (daun, batang bunga, umbi) sebanyak 3 batang (50 g) selama setengah jam, lalu cuci sampai bersih. Tumbuk halus basil rendaman, tambahkan 40 ml air matang, lalu peras dengan kain. Campurkan 1/2 sendok madu ke dalam larutan, lalu minum larutan 30 menit sebelum makan tiga kali sehari. Air perasan harus segera diminum dan tidak boleh disimpan.

4. Menetralisir racun narkoba
Cuci umbi keladi tikus sebesar satu ruas ujung jari sampai bersih dengan air matang, lalu keprek dan langsung telan. Lakukan beberapa kali sehari.

Catatan:
• Wanita hamil dilarang minum tumbuhan obat ini.
• Penghalusan sebaiknya dilakukan dengan cara ditumbuk, tidak boleh diblender.
• Bila tangan gatal karena terkena bubuk ini cuci dengan air gula
• Hindarkan mata dan tumbukan bahan ini
• Air sari keladi tikus harus diminum segera tidak boleh disimpan
• Tumbuhan keladi tikus mudah busuk bila basah jadi harus disimpan di kulkas dengan cara tumbuhan dibungkus dengan kertas lalu dimasukkan ke dalam plastik kemudian disimpan dalam kulkas.
• Ramuan keladi tikus diminum saat perut kosong atau sekurang-kurangnya satu jam sebelumnya.< • Pasien yang baru dioperasi harus menunggu 2 minggu setelah operasi untuk meminum rarnuan ini. • Pengaruh minum ramuan ini adalah pada dua hari pertama akan terasa mual sedikit diare tinja berwarna hitam dan badan lesu • Apabila pasien mual dan muntah setelah lama minum ramuan ini maka pemakaian dihentikan sampai gejala hilang. Setelah itu, baru minum lagi atau dosisnya dikurangi.

Selengkapnya...

Sabtu, 04 Desember 2010

KEJI BELING

A. Nama
1. Nama ilmiah : Strobilanthes crispus Bl.
2. Nama daerah : daun picah belinq (Jakarta); daun keji beling, enyoh kelo (Jawa Tengah).
3. Nama asing: fenugreek.

B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Bahan kimia yang terkandung dalam keji beling di antaranya kalium dengan kadar tinggi, natrium, kalsium, asam silikat, dan beberapa senyawa lainnya. Efek farmakologis keji beling di antaranya peluruh kencing (diuretic) dan pencahar.

C. Perbanyakan dan Perawatan Tumbuhan
Perbanyakan keji beling dapat dilakukan dengan setek batang. Keji
beling dirawat dengan disiram air yang cukup, dijaga kelembapan tanahnya, dan dipupuk dengan pupuk organik.

D. Bagian Tumbuhan yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Daun keji beling dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit sebagai berikut.

1. Batu ginjal
Cuci 50 g daun keji beling, 7 batang meniran segar, dan 7 lembar daun ungu sampai bersih, lalu rebus dengan 4 gelas air sampai menjadi 2 gelas. Setelah dingin, saring air rebusan dan minum tiga kali sehari masing-masing 2/3 gelas.
Cara lainnya, cuci 5 lembar daun keji beling, 5 lembar daun tempuyung segar, dan 6 buah tongkol jagung, lalu rebus dengan 5 gelas air bersih sampai tersisa 2 ¼ gelas. Setelah dingin, saring air rebusan dan minum tiga kali sehari masing-masing 3/4 gelas. Lakukan setiap hari sampai rasa sakit menghilang.

2. Batu kandung empedu
Cuci 5 lembar daun keji beling segar, 7 lembar daun ungu segar, sampai bersih, lalu rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Air rebusan diminum seperti teh.

3. Batu kandung kencing
Cuci segenggam daun keji beling dan 1 tongkol jagung muda, lalu rebus dengan 2 liter air bersih sampai tersisa 1 liter. Setelah dingin, saring air rebusan dan minum pada pagi dan sore hari masing-masing 1/2 gelas.

4. Kencing kurang lancar
Cuci 25 g daun keji beling segar sampai bersih kemudian direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin, saring air rebusan lalu minum sekaligus. Lakukan pada pagi atau siang hari.

5. Kencing manis
Rebus 40 g daun keji beling segar, dengan 6 gelas air sampai air tersisa 3 gelas (untuk 3 hari). Setelah dingin, saring air rebusan dan minum tiga kali masing-masing 1 gelas sehari.

6. Sembelit

Cuci setengah genggam daun keji beling segar sampai bersih, lalu rebus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring air rebusan dan minum dua kali sehari masing-masing 1/2 gelas.

7. Wasir
Rebus 40 g daun keji beling segar dengan 6 gelas air sampai tersisa 3 gelas (untuk 3 hari). Setelah dingin, saring air rebusan dan minum tiga kali sehari masing-masing 1 gelas per hari.

Selengkapnya...